Human ArT

Bergerak Di Bidang Graphic & Advertising.
Production : Name Card Full Colour, Name Card Sablon, Banner, X-Banner, Roll Banner, Fronlite, Backlite, Backdrop, Undangan, Neon Box, Nota, Brosur, Spanduk, Leaflet, De eL eL
Contact Person : +62856 337 5357
E-mail : humanartproduction@gmail.com

Wednesday, September 19, 2007

Membuat Effect Bias Pelangi

PHOTOSHOP Let’s Go....

Dalam tutorial kali ini kita akan membuat bias pelangi pada gambar sehingga gambar menjadi terkesan fundamental dan artistik.
Urutan langkah langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Cari gambar yang ingin ditambahkan bisa pelangi, sebagai contoh saya menggunakan gambar ini yang bisa kalian

download di sini http://www.ilmuwebsite.com/detil_photoshop/3/Membuat_Effect_Bias_Pelangi/

2. Buka gambar yang ingin kalian edit dengan PHOTOSHOP
Caranya: [Klik kanan] pada gambar lalu pilih "open with" pilih ”Photoshop”

3.Tampilkan jendela Layers dengan cara [klik kiri] menu utama di sebelah
paling atas "windows" Lalu pilih "Layers"

4.Buat duplikat dari desaturared layers dengan meng [kilik kanan] palete layer > Duplikat layers > Ok


5. Pada Toolbox di sebelah kiri kalian cari gradien tool yang letaknya berada di kolom ke 2 baris ke 6 dengan icon bergambar

6. Pilih gredien dan pilih mode pelangi


7. kamu blok gambar kamu sehingga tertutup oleh gradien tersebut
Caranya letakkan pointer pada gambar lalu tahan [klik kiri] dan buatlah blok
8. Lalu tinggal finishing touch Finishing Touch dengan mengubah layer mode yang terletak di jendela layers pilih “colour”


9. Hasilnya adalah

Terus Berimajinasi kawan!!!

Read More......

Sunday, September 2, 2007

Membuat Bercak Noda dengan SmudgeBrush



Dalam Tutorial Kali ini saya mencoba menjelaskan kepada anda bagaimana cara membuat suatu bercak noda, baik itu noda tinta, darah, noda bersejarah, kendaraan bernoda empat, halah! :D walaupun sebetulnya internet menyediakan secara gratis font symbol bercak-bercak tersebut, seperti WC Rhesus A, WC Rhesus B, etc.

Silahkan anda mengawalinya dengan membuat new file, kemudian buatlah sebuah lingkaran ( F7 ), untuk membuat suatu lingkaran anda cukup me-klik ctrl kemudian drag.
Untuk contoh, disini saya memakai diameter 831 pixel


setelah itu klik kanan object tersebut, pilih convert to curve, ini perlu dilakukan untuk mempermudah smudge brush nanti.


kemudian silahkan anda atur object lingkaran tersebut sedemikian rupa , sehingga terlihat seperti sebuah bercak yang jatuh dari atas
saya membuatnya seperti ini :



kemudian pilih smudge brush dan isi enter a fixed value for tilt setting dengan nilai 90







setelah itu anda bisa merubah bentuk object tersebut sedemikian rupa dengan shape tool






dan inilah hasil akhir dari penjelasan tutorial ini.


Anda dapat mendownload file mentahnya dalam format cdr di sini
http://h1.ripway.com/alk/ilmuwebsite/bercak.cdr

Ya, cukup sekian saja tutorial design grafis untuk kali ini. Kalo ada pertanyaan langsung aja ditanyakan. :D

Dikutip Dari http://www.ilmuwebsite.com

Read More......

Graphic Design vs. Illustration

Someone emailed me recently to point out that illustration isn’t included in Design Observer’s list of "categories" — the list you can see below, on the right of your screen. Art, typography and photography are there, but not illustration. Is this omission a simple oversight, or does it tell us something significant about the current state of illustration?

The professional world of illustration is widely believed to be in poor shape. As Steven Heller noted recently: “I am an advocate of illustration and saddened by its loss of stature among editors who feel photography is somehow more effective (and controllable).” There are, of course, many reasons for illustration’s fading stature other than the commercial world’s hard-nosed preference for photography over the arty vagueness of hand-rendered imagery. The ubiquity of software that allows graphic designers to generate their own imagery is another factor, as is the rise of illustration stock libraries. Yet perhaps illustration’s current status owes most to its near-total eclipse by graphic design. To understand the contemporary state of illustration, we need to look at its relationship with graphic design.

There was a time when graphic design and illustration were indivisible. Many of the great designers of the 20th century were also illustrators and moved effortlessly between image-making and typographic functionalism. Traditionally, most designers viewed illustration with reverence; many even regarded it as inherently superior to design. And with good reason: design was about the anonymous conveying of messages, while illustration was frequently about vivid displays of personal authorship. Like artists, illustrators signed their work, and some were even public figures (no graphic designer ever enjoyed the fame of Norman Rockwell, for example). As Ed Fella, a practitioner with feet in both camps, sagely noted: “Whereas graphic design is more anonymous, all illustration is sold for its particular and individual style.”

But during the 1990s, illustration’s "individual style" became a liability. Visual communication was colonized by tough-minded, business-driven graphic designers who gave their clients what they wanted: branding, strategy and the precision-tooled delivery of commercial messages. Even amongst more idealistic designers — designers who embraced theory, political activism (no big-name illustrators signed the First Things First manifesto), and notions of self-authorship — it became apparent that highly expressive graphic design could achieve some of the conceptual and aesthetic impact of illustration. The outcome of all this was that designers seemed to lose the habit of commissioning illustration, and most illustration was relegated to mere decoration.

Buy why?

It’s a much-touted nostrum that we live in a visual world. Sure, the media landscape is saturated with images, but these images are nearly always accompanied by words signposting us to some sort of financial transaction. Graphic design’s eclipsing of illustration is explained by illustration’s lack of verbal explicitness. Graphic design is almost exclusively about precise communication, and its facility to combine words and images makes it a far more potent force than illustration. Milton Glaser has said: “In a culture that values commerce above all other things, the imaginative potential of illustration has become irrelevant... Illustration is now too idiosyncratic.”

I was made aware of the main reason for graphic design’s supremacy in the commercial world from an unlikely source. In his book What Good Are the Arts, the English academic John Carey sets out to discover an absolute measure for artistic worth. Dealing with the visual arts, Carey concludes that there is no defining yardstick: anything we choose to call art, is art. It’s really a matter of personal choice. But halfway through his book Carey puts the case for literature. He sets out “to show why literature is superior to the other arts and can do things they cannot do.”

For Carey, literature is the pre-eminent art form: “unlike the other arts,” he writes, “it can criticize itself. Pieces of music can parody other pieces, and paintings can caricature paintings. But this does not amount to a total rejection of music and painting. Literature, however, can totally reject literature, and in this it shows itself more powerful and self-aware than any other art.”

The attributes Carey applies to literature also apply to commercial communications. Words rule. Explicit language coupled with explicit images (devoid of ambiguity and nuance) is the lingua franca of advertising and marketing. We seem to have reached a point in Western culture where the abstract is no longer tenable. We demand explicitness in everything, which perhaps explains the contemporary appetite for endless news, reality television, the depiction of graphic violence and hardcore pornography.

Graphic design’s ability to deliver explicit messages makes it a major (if little recognized) force in the modern world: it is embedded in the commercial infrastructure. Illustration, on the other hand, with its woolly ambiguity and its allusive ability to convey feeling and emotion, makes it too dangerous to be allowed to enter the corporate bloodstream. Our visual lives are the poorer for this.

Di kutip dari http://www.designobserver.com

Read More......

Tips Memilih dan Merawat CD dan DVD

CD alias Compact Disk telah menjadi media penyimpanan yang umum digunakan baik untuk menyimpan data secara sementara dan dapat dibawa kemana-mana atau portable maupun sebagai media penyimpanan data backup. Walaupun kegunaan CD agak tergeser oleh DVD tetapi kedua media penyimpanan ini masih sama saja hanya kapasitas penyimpanan DVD yang lebih unggul dari CD tetapi cara penyimpanan dan perawatannya tetaplah sama.

Ada beberapa tips CD dan DVD

* Tips membeli CD atau DVD agar dapat ditulis dan dibaca tidak mengalami masalah :

Cari CD/DVD yang lapisan pemantulnya berwarna silver (perak) atau agak keemasan, jangan pernah pilih lapisan pemantulnya yang berwarna-warni (biru, merah apalagi hitam) karena lapisan pemantul ini berperan dalam pembacaan data dari CD/DVD yang telah ditulis. CD/DVD yang berwarna-warni mungkin tidak ada kendala saat penulisan (write) oleh CD/DVD burner tapi ada kemungkinan akan susah sekali saat membaca (read) file

Bila membeli CD/DVD usahakan untuk membeli CD/DVD dari satu merk yang telah kita kenal atau telah kita pakai sebelumnya dan tidak ada masalah saat menulis dan membaca CD/DVD itu, jangan ganti-ganti merk karena ada kemungkinan beberapa merk CD/DVD burner yang agak “alergi” dengan beberapa CD/DVD merk-merk tertentu (mungkin bila ingin tenang beberapa pabrikan CD/DVD burner merekomendasikan beberapa merk CD/DVD yang didukungnya, lihat dalam buku panduan didalam kemasan CD/DVD burner yang anda beli), jika pun terpaksa membeli bukan CD/DVD yang bisa dipakai usahakan membeli dahulu secara satuan, coba satu dan lihat apakah ketika penulisan dan pembacaan ada kesalahan jika tidak ditemukan kesalahan bolehlah anda beli banya CD/DVD tersebut sesuai keperluan.

Bakar/burn CD/DVD yang anda beli dibawah kecepatan maxsimal yang tercantum di software burner, jangan pernah percaya tentang kecepatan maxsimum yang tertulis di label CD, meskipun tertulis 52X tetapi setelah dianalisa oleh CD/DVD burner melalui software burner biasanya nilai tulis itu akan turun, nilai kecepatan tulis pun bukan hanya tergantung CD/DVDnya tetapi tergantung merk CD/DVD burnernya. Bakar CD/DVD pada kecepatan menegahnya atau minimumnya, meskipun ini akan berdampak pada lamanya waktu CD/DVD itu ditulis tetapi hal ini akan meningkatkan kesuksesan CD/DVD berhasil di tulis/di isi data.

Bila mengisi data di CD/DVD usahakan untuk tidak mengisi data tersebut sampai full, karena ini akan mengakibatkan penulisan akan lama juga ada keriskanan karena CD/DVD tertulis hingga tepian CD/DVDnya dan daerah tepi CD/DVD ini rawan rusak bila penyimannnya tidak benar, dan bila itu terjadi akan mengakibatkan CD/DVD menjadi tidak dapat dibaca lagi.

Setelah dibakar atau dibaca usahakan CD/DVD disimpan kedalam plastik khusus CD untuk menghindari debu dan goresan dan masukan kembali tempat khusus menyimpan CD/DVD.

Simpan CD/DVD ditempat yang kering dan gelap, usahakan jangan lembab atau terkena sinar matahari langsung karena akan merusak lapisan pemantul yang berdampak CD/DVD tidak dapat dibaca kembali.

Jangan menulis label CD/DVD dengan pulpen usahakan dengan spidol permanent dan menulis dilabelnya jangan terlalu ditekan karena lapisan label ini lebih dekat kelapisan pemantul dan penyimpanan data.

Sebelum dimasukan untuk dibaca usahakan CD/DVD dibersikan dahulu bagian/sisi yang diisi data dari debu gunakan kain halus atau khusus seperti untuk membersikan kacamata agar tidak mengores CD/DVD.

Untuk mengambil CD/DVD jangan sentuh bagian sisi datanya, cara yang paling aman gunakan jari telunjuk dan masukan ke lubang ditengah CD/DVD tekan jari sampai CD/DVD melekat kejari dan tidak jatuh ambil CD/DVD tersebut dengan mengangkatnya hal itu juga belaku ketika memasukan CD/DVD dari pembacanya. Cara ini terhitung aman karena sisi data sangat sensitif jika tergores oleh kuku maupuan terkena debu dan keringat dari tangan karena akan menurunkan pembacaan CD/DVD.

Sebuah tips aja buat teman - teman. Boleh Percaya Atau tidak.....
itu semua khan tergantung dari diri masing-masing...

Read More......

Saturday, August 25, 2007

Kemeja and T-shirt




Kami siap membantu anda untuk keperluan promo usaha anda. Untuk Pemesanan Kemeja and T-shirt dapat menggunakan Bordir and Sablon.
Harga tergantung dari bahan, jumlah dan menggunakan bordir atau sablon. Untuk Lebih Jelasnya Kirim Komentar Anda.....?

Read More......

Friday, August 24, 2007

IN AND OUTDOR PROMOTION


Selamat Datang
Di
Human Art Production

Kami juga melayani semua jenis pencetakan dari klien. Dengan mutu yang terbaik dan harga yang kompetitif, kami siap melayani semua kebutuhan cetak anda. Silakan hubungi kami jika anda membutuhkan sarana pencetakan yang mengutamakan hasil sempurna.Kami akan melayani anda dengan sepenuh hati






Read More......